Jakarta, 7 Oktober 2024 – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru mengenai inflasi Indonesia yang tercatat turun ke angka 3,5% pada kuartal ketiga tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan inflasi pada kuartal kedua yang mencapai 4,2%. Penurunan ini dianggap positif dan mencerminkan stabilitas ekonomi yang mulai pulih pasca-pandemi.

Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, menjelaskan bahwa penurunan inflasi didorong oleh stabilitas harga bahan pokok, terutama beras, minyak goreng, dan sayuran. “Kami melihat adanya penguatan dalam rantai pasok serta langkah-langkah pemerintah dalam menjaga kestabilan harga, sehingga inflasi dapat ditekan di bawah angka 4%,” kata Margo.

Kebijakan Pemerintah dan Penanganan Inflasi Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian telah mengimplementasikan beberapa kebijakan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Langkah-langkah seperti pengawasan distribusi dan penyediaan stok cadangan pangan dinilai efektif dalam mengurangi gejolak harga.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa penurunan inflasi menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional. “Stabilitas harga sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami akan terus memantau perkembangan ini dan siap mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan inflasi tetap terkendali,” ujarnya.

Pertumbuhan Ekonomi yang Positif Dalam Penanganan Inflasi Indonesia

Seiring dengan penurunan inflasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menunjukkan tanda-tanda positif. Lembaga Survei Ekonomi Nasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun 2024 akan mencapai 5,1%, meningkat dari 4,8% pada kuartal sebelumnya. Sektor-sektor seperti manufaktur, perdagangan, dan pariwisata menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ini.

Analis ekonomi, Ahmad Syarif, menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan domestik dan ekspor menjadi faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan. “Kenaikan konsumsi rumah tangga dan peningkatan investasi dari sektor swasta menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang berada pada jalur pemulihan yang baik,” ungkap Ahmad.

Tantangan ke Depan

Meski ada optimisme, tantangan tetap ada, termasuk potensi fluktuasi harga komoditas global yang dapat berdampak pada inflasi domestik. Selain itu, situasi geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia ke depan.

Pemerintah terus memantau perkembangan ini dan mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi potensi risiko yang ada. “Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi daya beli masyarakat. Kami juga mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada produk lokal dan berpartisipasi aktif dalam pemulihan ekonomi,” tutup Sri Mulyani.

Kesimpulan

Penurunan inflasi ke angka 3,5% pada kuartal ketiga 2024 menjadi tanda positif bagi perekonomian Indonesia yang sedang pulih.