Cak Imin: Judi Online Tambah Kemiskinan Baru, Itu Bencana Sosial
Aceh, PaFI Indonesia — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut judi online menambah kemiskinan masyarakat.
Cak Imin mengkaji kemungkinan kementeriannya ikut menangani judi online. Dia menilai persoalan judi online sudah serius di masyarakat.
“Judi online itu menambah jumlah kemiskinan baru. Itu artinya bencana sosial,” kata Cak Imin saat tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/12).
Hal itu yang membuat Cak Imin berniat membentuk satuan tugas (satgas) baru terkait judol. Satgas ini akan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang sudah dibentuk sebelumnya.
“Harus diperhatikan secara serius,” ujarnya.
Meski begitu, ia berkata pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto hari ini tak membahas hal tersebut. Dia bilang rapat dengan Prabowo hari ini membahas bantuan sosial.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian lebih kepada judi online. Menko Polkam Budi Gunawan menyebut ada 8,8 juta orang warga Indonesia yang bermain judi online.
Jumlah perputaran uang judi online berdasarkan catatan PPATK selama semester II tahun 2024 mencapai Rp283 triliun. Jumlah itu jauh lebih besar dari perputaran uang selama satu tahun kalender 2024.
“Jadi, kalau dulu orang melakukan judi online transaksinya angkanya juta-juta. Nah, sekarang bisa Rp10.000 kita sudah melihat ada seorang bisa judol. Itu yang membuat transaksi semakin masif,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Sebelumnya, Cak Imin pernah menyebut 8,8 juta rakyat Indonesia menjadi korban dan pelaku judol. Melihat besarnya jumlah korban, dia beranggapan judi online telah menjadi bencana sosial di Indonesia.
“Saya sampai pada kesimpulan, hari ini judi online masuk pada tahap bencana sosial yang telah melibatkan tidak kurang dari 8,8 juta bangsa Indonesia yang menjadi korban dan pelaku terjerat dalam judi online ini,” kata Cak Imin di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024) yang lalu.
Nah dari 8,8 juta rakyat Indonesia terlibat judol itu, 80% diantaranya merupakan masyarakat dengan ekonomi kelas bawah. Cak Imin mengatakan ada banyak uang triliunan dari rakyat Indonesia masuk ke luar negeri.