Menaker: Pengangguran Capai 7,5 Juta Orang,Pariwisata Digalakkan

Aceh, PaFI Indonesia — Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli mengatakan jumlah kemiskinan di Indonesia saat ini mencapai 7,5 juta orang. Salah satu solusi pemerintah adalah dengan mengadakan pelatihan bagi para calon pencari kerja, terutama di bidangpariwisata.
“Pengangguran kita saat ini sekitar 7,5 juta, jadi solusi terdekat beberapa minggu yang lalu saya berdiskusi dengan Presiden RI, beliau menyampaikan, untuk jangka pendek adalahpariwisata,” kata Yassierli saat mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan di Kota Medan, Senin (23/12).

Dia mengajak perusahaan dan kepala daerah untuk memanfaatkan fasilitas dan kapasitas balai vokasi/pelatihan untuk bisa upskilling/reskilling terkait profil tenaga kerja.

“Kami sudah berkoordinasi, berkomentar, jadi balai-balai, di awal tahun depan (tahun 2025), kami akan fokus untuk pelatihan terkait wisata,” ujarnya.

Menurut Yassierli, pelatihan terkaitpariwisataperlu dilakukan karena durasi pelatihannya yang memang juga cukup cepat.

Durasi pelatihannya cukup cepat, kemudian kebutuhan peserta tidak tinggi, sedangkan kebutuhan itu ada. Ini paralel dengan program pemerintah untuk menyiapkan lima daerah unggulanpariwisata,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gibran Rakabuming Raka didampingi istri Selvi Ananda mengunjungi sejumlah stan Perusahaan (pemberi kerja) pada Festival Vokasi Temu Mitra Industri di BBPVP Medan, Jalan Amal, Medan Sunggal.

“Kapasitas balai kita mendukung, makanya saya mengajak para wali kota, balai ini punya fasilitas dan kapasitas. Kita libatkan, industri. Kita buat survei balai vokasi pelatihan, hasilnya itu luar biasa, ” ujarnya.

Yassierli juga berharap para pencari kerja akan mendapatkan profil tenaga kerja yang terbaik. Ia menyebut dalam menentukan profil tenaga kerja merupakan tugas pemerintah yang harus disiapkan dengan baik.

“Saya ingin mengajak kita, (bahwa) punya PR besar untuk saving our worker. Kitalah yang harus menentukan profil tenaga kerja ke depan seperti apa, apakah 60% masih informal worker, atau kita lah yang menyiapkan pekerja skill worker (tenaga kerja berkompetensi), ” tuturnya.

“Kalau kita tidak siapkan, maka siapkan. Kalau tidak, akhirnya pengangguran datang lagi,” tutup Yassierli.